Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan malam pada kain , kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal dan dicintai oleh baik bangsa Indonesia maupun berbagai bangsa di dunia.
Sekolah Tetum Bunaya ikut memeriahkan hari batik dengan menggunakan pakaian batik, mulai dari adik-adik, kakak-kakak dan pengantar serta penjemput yang mengantar ke sekolah. Di pagi hari terlihat adik-adik mulai berdatangan dengan menggunakan pakaian batik yang berwarna-warni dengan ceria. Disambut oleh kakak-kakak yang juga menggunkaan pakaian batik. Adik-adik melakukan kegiatan pagi dan waktu lingkaran seperti hari di kelas masing-masing.
Terdapat dua kegiatan untuk memperingati hari batik hari ini. Kegiatan dibagi menjadi kelas bawah yaitu Merkurius, Venus, dan Bumi dengan berkegiatan menghias kelas dengan nuansa batik. Kegiatan dilakukan pukul 08.00 – 09.15 di kelas masing-masing. Kegiatan batik untuk kelas atas yaitu Mars, Yupiter, dan Saturnus adalah mengikuti seminar batik di aula sekolah pukul 08.00 – 10.00.
Adik-adik kelas Mars, Yupiter, dan Saturnus mulai mamasuki aula yang telah diberi hiasan dengan nuansa batik dan menggunakan kain batik yang telah ditata pada gawangan. Adik-adik duduk berbanjar sesuai dengan kelasnya, paling depan kelas Mars, di tengah kelas Yupiter dan selanjutnya kelas Saturnus.
Acara dimulai pada pukul 08.00 dan dibuka oleh Kak Titis yang menyapa adik-adik “ Selamat pagi adik-adik”. “Selamat pagi kak”. Kegiatan apa yang akan kita lakukan hari ini? “kegiatan memperingati hari batik” jawab adik-adik dengan semangat. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kak Endah yang memperkenalkan ibu Yani sebagai pembicara dalam seminar batik hari ini, beliau adalah peneliti batik. Kemudian kak Endah menanyakan “ ada yang tahu apa itu peneliti?” terdapat beberapa jawaban yang disampaikan oleh adik-adik, ada yang menjawab “ memperhatikan” serta “mempelajari”.
Pukul 08.15 kegiatan seminar batik Indonesia bersama dengan ibu Yani dimulai. Diawali dengan persebaran batik dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi. Adik-adik terlihat antusias menyebutkan provinsi-provinsi persebaran batik di setiap pulau tersebut.
Adik-adik mendengarkan cerita tentang sejarah batik Lasem yang berkembang di derah pesisir utara pulau Jawa. Batik Lasem merupakan batik bergaya pesisiran yang kaya motif dan warna. Nuansa multikultur sangat terasa pada lembaran batik Lasem. Kombinasi motif dan warna batik Lasem yang terpengaruh desain budaya Tionghoa, Jawa, Lasem, Belanda, Champa, Hindu, Buddha serta Islam tampak berpadu demikian serasi, anggun dan memukau. Proses pembatikan di Lasem sudah berlangsung sejak puteri Na Li Ni dari kerajaan Champa (Vietnam) mengajarkan teknik batik kepada anak-anak di daerah Kemendung (Lasem) pada kurang lebih tahun 1420 Masehi.
Warna cerah batik Lasem khususnya warna merah sangat terkenal di kalangan pecinta batik Indonesia. Warna merah batik Lasem yang biasa disebut ”abang getih pithik (merah darah ayam)” telah diakui sebagai warna merah terbaik yang tidak dapat ditiru pembuatannya di daerah sentra batik lainnya, hal ini dipengaruhi oleh kandungan air di daerah Lasem.
Beragam motif pakaian batik yang digunakan oleh adik-adik digunakan sebagai contoh untuk mengenalkan berbagai motif batik Indonesia. Seperti motif bunga, tumbuhan, geometri, dan motif batik modern seperti gambar kapal.
Setelah mendengar tentang sejarah batik Lasem, adik-adik diajak untuk mengenal batik Toraja yang menggunkan teknik yang sedikit berbeda dengan proses pembuatan batik di pulau Jawa. Kain Sarita merupakan batik tulis asli Toraja dari bahan kain katun dengan motif khas budaya Toraja yang menggunakan bambu sebagai alat menorehkan cairan malam panas. Warna kain Sarita yaitu biru nila/indigo dan coklat lumpur. Kain ini digunakan dalam berbagai ritual adat, yaitu Rambu Tuka’ (ritual kehidupan / syukur) dan Rambu Solo’ (ritual kematian).
Adik-adik dikenalkan dengan peralatan untuk membuat batik seperti canting, malam, kompor, wajan kecil, dan kain mori. Selanjutnya dijelaskan tentang tahapan dalam membatik yang diawali dengan menggambar pola, melapisi kain dengan malam menggunakan canting, memberi warna, dan yang terakhir adalah merebus dengan air untuk menghilangkan malam yang menempel pada kain. Pewarna yang digunakan dapat menggunakan pewarna alami maupun pewarna sintetis. Pewarna alami berasal dari tumbuhan seperti kayu secang untuk menghasilkan warna kuning, indigo menghasilkan warna ungu. Pewarna alami menghasilkan warna yang lembut dan tidak terlalu mencolok.
Dilanjutkan dengan pengenalan teknik pembuatan batik selain dengan menggunakan malam, yaitu batik cap, sablon, dan printing. Adik-adik diminta untuk menebak jenis batik yang disediakan apakah termasuk batik tulis, cap atau printing. Adik-adik dapat menyebutkan jenis batik tersebut disertai denganciri-cirinya. Yang pertama untuk batik tulis karena ukuran motifnya berbeda-beda, untuk batik cap karena ukuran setiap motifnya sama besar, dan yang terakhir adalah batik printing karena bagian dalam kain berwarna relatif lebih pudar.
Dalam kegiatan tanya jawab adik-adik menyampaikan beberapa pertanyaan seperti “apakah batik dapat luntur?”, “apakah batik tulis dapat dikombinasi dengan batik printing?”. Setelah kegiatan tanya jawab, adik-adik memberikan cinderamata mata berupa tempat buku yang dibuat dengan menggunakan hiasan kain perca batik.
Sebelum kegiatan ditutup kak Dewi menyampaikan informasi yang berkaitan dengan buku bertema batik yang tersedia di perpustakaan dan dapat adik-adik baca sebagai tambahan referensi belajar. Dalam buku tersebut terdapat berbagai motif batik Indonesia yang dapat menambah pengetahuan tentang batik.
Waktu menunjukkan pukul 10.00 dan saatnya adik-adik kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Hari ini adik-adik mendapatkan banyak ilmu tentang batik Indonesia yang memiliki beragam motif dan jenis-jenis teknik pembuatan batik.
Ditulis Oleh : Kak Titis/Titis Nur Widiawati