Batik dan bukan batik
Kegiatan Hari Batik diisi dengan mendengarkan cerita Toko Batik Ping, bersama Kak Dewi Widya, pustakawan Tetum Bunaya. Kak Dewi memperkenalkan berbagai macam kain kepada Adik-Adik. Ada kain polos, ada kain bercorak, dan ada kain batik. Kemudian Kak Dewi mengajak Adik-Adik untuk memegang dan menyebutkan nama kainnya.
Mendengarkan cerita batik
Setelah itu Kak Dewi bercerita tentang Toko Batik Ping, cerita seorang anak dari keluarga pembatik di Lasem, Jawa Tengah.
Saat bercerita tentang orang-orang yang sedang membatik, salah satu adik berkomentar, “Sama kain batik, aku juga pakai batik.” Saat melihat gambar tumpukan batik di Toko Batik Ping, ada yang berkomentar, “Bajunya banyak.”
Mereka bergantian memakai kain batik bertuliskan ‘ping’ dalam aksara Cina, seperti gambar Ping di akhir cerita.
Mendengarkan cerita batik
Kegiatan Hari Batik diisi dengan mendengarkan cerita Toko Batik Ping, bersama Kak Dewi Widya, pustakawan Tetum Bunaya. Kak Dewi memperkenalkan berbagai macam kain kepada Adik-Adik. Ada kain polos, ada kain bercorak, dan ada kain batik. Kemudian Kak Dewi mengajak Adik-Adik untuk memegang dan menyebutkan nama kainnya.
Saat bercerita tentang orang-orang yang sedang membatik, salah satu adik berkomentar, “Sama kain batik, aku juga pakai batik.” Saat melihat gambar tumpukan batik di Toko Batik Ping, ada yang berkomentar, “Bajunya banyak.”
Mereka bergantian memakai kain batik bertuliskan ‘ping’ dalam aksara Cina, seperti gambar Ping di akhir cerita.
Membuat Kupu-Kupu Batik
Kegiatan berikutnya adalah membuat kupu-kupu batik bersama Kak Ratna.
Sebelum kegiatan dimulai, Kakak memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kupu-kupu. Adik-Adik menempel kain batik berbentuk lingkaran pada kardus kupu-kupu. Setelah itu mereka merekatkan stik es krim di tengah sebagai badan kupu-kupu.
Setelah gantungan kupu-kupu selesai, mereka bertanya, “Kupu-kupunya boleh dibawa pulang?” Saat Kakak menjawab, “Boleh” semua adik tersenyum gembira.