Kakak-Kakak (guru-guru) SD Tetum Bunaya mengadakan survei ke Ciliwung di kawasan Condet. Kegiatan ini ditujukan untuk melakukan penjajagan membawa murid-murid SD Tetum ke sana. Mereka telah belajar mengenal kali di dekat sekolah, dan kemudian wawasan mereka akan diperluas dengan mengajak mereka ke bantaran Sungai Ciliwung.

Kebetulan sekali kami dihubungkan dengan Bang Kodir dari Komunitas Ciliwung Condet. Kami pun minta izin berkunjung ke sana. Di hari itu Bang Kodir sedang ke kantor Kementrian Lingkungan Hidup, dan kami pun bertemu dengan Mas Asun, Alan, dan Elang, para relawan Komunitas Ciliwung Condet.

“Anggap saja rumah sendiri,” kata Mas Alan. Dia pun mengajak kami berkeliling di area yang sudah dilestarikan oleh para relawan itu.

Wow indah sekali. Pohon-pohon tua yang rimbun menutupi area itu. Ada salak Condet, ada pohon jengkol menjulang tinggi. Di tanah bertebaran serpihan kapuk seperti salju. Kak Wiwik memunguti biji sengon dan mengumpulkan buah kapuk untuk ditunjukkan kepada murid-muridnya.

Sungai Ciliwung tampak indah, dengan pepohonan rimbun di kanan kirinya. Alhamdulillah ada relawan yang terketuk menyelematkan Ciliwung dari kerusakan.

Kami pikir anak-anak SD Tetum Bunaya harus belajar dari mereka.

 

Gerbang menuju area Komunitas Ciliwung Condet.

Kantor Komunitas Ciliwung Condet.

Salak Condet.

Turun menuju bantaran sungai.

 

Sampai di tepi Sungai Ciliwung.

Sungai Ciliwung yang indah.

Hamparan tanah yang dihiasi serpihan kapuk.

Papan petunjuk jarak.

Di sana ada pembuat dodol Betawi.

Menenteng dodol di tepi Ciliwung