Habis sharing soal pola makan sehat FC di Sekolah Tetum Bunaya di Ciganjur, dikasih hadiah gambar kartun. Ini impresi anak kelas 4 ttg aku.. Cantik ya.. ^.^
Itu adalah tulisan Bu Anung di halaman FB-nya. Dan ini gambar dirinya.
Gambar itu adalah karya anak-anak Kelas Mars, sebelum kehadiran Bu Anung. Ibu Anung Nur Rachmi, adalah praktisi Kombinasi Makan Serasi atau dikenal dengan Food Combining. Beliau pernah menderita berbagai penyakit, dan hingga kini di usia 51 tahun terlihat sehat berkat menjalani FC sejak tahun 1997.
Maka pertemuan kakak-kakak –yang disebut Happy Monday– pada tanggal 29 Oktober 2013 dipakai untuk membahas Kombinasi Makan Serasi.
Setelah berkenalan, Bu Anung menyampaikan bahwa tubuh kita terdiri dari berbagai mesin. Yang paling utama adalah lambung (tempat makanan dicerna dan digiling dengan bantuan enzim insulin dari kelenjar pankreas. (untuk mengolah karbohidrat) dan enzim/cairan empedu (untuk mengolah protein); usus halus (untuk menyerap zat makanan yang sudah diolah ke dalam pembuluh darah; hati (menyaring racun); limpa (memproduksi darah); ginjal (’menjaga’ kadar nutrisi di dalam darah agar selalu pas). Tentu masih banyak lagi, tapi itu adalah yang utama.
Bu Anung mengatakan lagi bahwa semua mesin ini bisa berfungsi dengan baik, dibutuhkan bensin, berupa empat jenis zat nutrisi, yaitu:
1. Karbohidrat (nasi, ubi, singkong, kentang, jagung)
2. Protein (hewani maupun nabati)
3. Mineral (semua sayur2an)
4. Vitamin (semua buah2an)
Dengan bersemangat Bu Anung menyatakan bahwa kebutuhan kita akan protein hewan ternyata hanya 10% dari total asupan makanan kita sehari, kebutuhan karbohidrat 20%, sedangkan kebutuhan akan mineral dan vitamin (maksudnya sayur2an dan buah2an) adalah 70%. Kenapa Bu Anung memakai kata “ternyata”? Iya, kenyatannya, kita orang Indonesia makan 3x sehari (pasti nasi dong), lengkap dengan lauk pauknya, ada lauk hewan, tempe atau tahu.
“Belum tentu pakai sayur, “kata Bu Anung. “Begitu pula dengan buah-buahan. Buah adalah makanan yang seringkali kita abaikan. Belum tentu seminggu 2x kita makan buah kan?”
Lalu, Bu Anung mengatakan, “Nah, ketika yang dimakan lebih banyak karbo dan protein, maka tubuh akan sangat kekurangan gizi. Lebih banyak sampah yang tercipta.”
Kenapa campuran karbo dan protein menjadi makanan sampah? Kakak-kakak pun saling pandang dan tersenyum. Waduh, baru saja mereka makan siang dengan nasi plus lauk hewani, dan paginya ada yang makan nasi uduk dan telur.
Bu Anung menjabarkan bahwa campuran karbo dan protein hewan adalah makanan yang sulit dicerna oleh tubuh. “Ketika makanan kita lebih banyak karbo-protein, kelenjar pankreas kita akan dipaksa bekerja terus menerus sampai capek. Ketika pankreas mulai bermasalah, produksi insulin terhenti, sehingga nasi (karbohidrat) yang kita makan tidak ada yang mengolah. Pabriknya mogok. Maka menumpuklah kadar gula di dalam darah. Ini yang disebut dengan Diabetes, ” kata Bu Anung.
Jadi apakah kalau kita menderita diabetes, ada harapan untuk membaik dengan pola makan sehat? Bu Anung mengiyakan. Bukan hanya diabetes, tetapi juga kolesterol, asam urat, darah tinggi.
Cara termudah untuk mencegah semua itu adalah dengan makan sayur dan buah yang banyak setiap hari.
“Sayur dan buahlah yang mestinya bertugas menjadi ‘petugas angkutan sampah’ di dalam tubuh kita. Kalau kurang sayur, maka sampah bertumpuk.”
Bu Anung pun menyarankan pola makan Food Combining untuk menjamin bahwa semua ‘bensin’ atau nutrisi yang diperlukan tubuh akan tercukupi. “Food Combining ini adalah suatu teori tentang cara makan, yang merupakan koreksi terhadap teori ‘4 sehat 5 sempurna’ . “Menurut teori FC, hanya 4 zat nutrisi dasar di atas yang dianjurkan, tidak termasuk susu dan makanan yang mengandung susu, ” kata Bu Anung. “Menurut penelitian mutakhir, susu sapi sulit dicerna oleh tubuh manusia.”
Lalu Bu Anung memberikan tiga hal prinsip dalam FC:
a. Makan buah sebelum makan
b. Tidak mencampur karbohidrat dan protein hewan, dan
c. Tidak makan dan minum yang manis-manis (bergula) setelah makan.
Bagaimana penerapan FC?
“Untuk langkah awal, mulailah dengan detoksifikasi atau membuang racun-racun dari dalam tubuh. Caranya hanya dengan menggunakan buah-buahan alami, selama tujuh hari berturut-turut. Buah yang boleh dikonsumsi selama proses detoksifiasi sebaiknya hanya 6 macam buah, yaitu Pepaya, Nanas, Apel, Mangga Harum Manis, Semangka dan Jambu biji merah.”
Setelah proses detoksselesai, barulah boleh diberikan buah lain untuk sarapan, makin banyak variasinya makin baik.
“Ketika sudah mengikuti pola makan FC, upayakan betul minum jus sayur 2x sehari: pertama di sore hari sekitar jam 16.00 atau 16.30, dan kedua sebelum tidur malam. Selain itu, pastikan minum air putih 8 – 10 gelas sehari. Agar lebih mudah mengingatnya, pastikan minum segelas air (250 ml) setiap 1 jam. Ini akan memastikan Anda cukup minum air putih, ” kata Bu Anung.
Bu Anung juga mengingatkan untuk menghentikan kebiasaan makan yang selama ini kita gandrungi, yaitu:
- Makan yang dibuat dengan tepung terigu, termasuk roti, mi, kue, pasta, dll.
- Gula, termasuk gula buatan.
- Semua makanan instan.
- Semua zat pelezat makanan
Tak terasa hari sudah menjelang magrib. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan lukisan dan foto bersama. Dan tentunya harapan untuk hidup lebih sehat.