Jumat adalah hari pengembangan diri untuk Kelas Yupiter. Khusus untuk Jumat 6 Februari 2014, mereka diajak untuk bertemu dengan Athifa Qonita Millati, yang sudah menulis cerpen Petualangan Sarah, dan dimuat dalam buku kumpulan cerita pendek Seribu Pintu, seri KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) yang diterbitkan oleh Mizan. KKPK adalah seri favorit kelas itu, dan sudah mereka baca sejak dua tahun berselang. Mereka juga bermimpi suatu saat bisa menerbitkan cerita …. Nah, ketika ada seseorang seumuran mereka yang berhasil menulis dan diterbitkan oleh Mizan, mengapa tidak bertemu langsung? Siapa tahu hal ini menjadi inspirasi dan menggugah semangat.

Thifa adalah putri Ibu Alzena Masykouri, psikolog dan kenalan baik Tetum. Jadi disepakatiah tanggal untuk mempertemukan Thifa dengan Kelas Yupiter. Tentunya dicari tanggal yang pas dengan Thifa juga karena dia saat ini bersekolah di Kelas 6 Nizamia Andalusia Primary School. Thifa datang bersama bundanya, dengan membawa 17 buku pesanan Tetum, dan beberapa spidol warna-warni di saku roknya. Thifa siap memberi tanda tangan untuk bukunya.

 

Pada hari itu, komunikasi antara Kelas Yupiter dengan Thifa pun dijalin dengan sebuah event. Kak Endah meminta Kelas Yupiter membagi diri dalam tiga kelompok. Ada yang berdiskusi membuat komentar, ada yang bermain drama, dan ada yang membuat buklet bergambar mengenai cerpen itu.

Saat mereka bekerja, Thifa dan bundanya diajak Kak Endah berkeliling sekolah.

Pastinya kegiatan berlangsung seru, seperti cuplikan buklet di bawah ini, yang dibuat keesokan harinya, saat Kelas Yupiter menunggu orang tuanya mengikuti Workshop Orang Tua Murid.

Berikut ini cuplikan dari buklet yang dibuat Kelas Yupiter mengenai kegiatan hari itu.

 

Gina

Dua minggu yang lalu kami diberi tahu Kak Endah bahwa kami akan kedatangan tamu penulis cilik. Wah, aku jadi deg-deg-an. Kata Kak Endah, penulis tersebut baru saja menulis cerita pendek. Dan karena dia penulis cilik, dia pun diundang ke kelas Yupiter.

Seminggu menjelang pertemuan, kami bahas lagi tentang acara itu. Wah, jadi nggak sabar.

Jumat tanggal 6 Februari 2015, usai Pramuka, kami (kelas Yupiter) membereskan kursi membentuk setengah lingkaran, lalu kami duduk dengan deg-deg-an menunggu kakak penulis.

Aku mengintip dari pintu, sesaat sebelum penulis itu masuk kelas. Dia datang bersama ibunya diantar Kak Endah. Wajahnya terlihat malu-malu. Dia membawa semacam kotak (kata kakak isinya oleh-oleh), pakai kerudung, dan wajahnya bulat. Ketika diminta memperkenalkan diri, dia berkata, “Emm, ditanya aja deh, nanti aku jawab,” sambil tertawa.

Dari tanya jawab, aku tahu namanya adalah Athifa Qonita Millati dan dipanggil Thifa. Kalau kami memanggilnya Kak Thifa karena dia duduk di kelas 6. Lalu kami dibagikan sesuatu dari dalam kotak yang dia bawa, isinya buku!. Itu buku KKPK yang isinya kumpulan cerpen. Judul buku itu “Gedung Seribu Pintu” dan cerpen karangan Kak Thifa adalah “Petualangan Sarah”.

Di dalam ceritanya ada anak bernama Sarah yang kurang suka Indonesia. Lalu setelah dia liburan di Semarang , dia jadi cinta Indonesia.

 

 

Vira

Lalu kak Endah membagi kelompok, ada kelompok yang memberi komentar, ada drama dan ada yang membuat buku bergambar. Aku memilih kelompok yang memberi komentar, bersama Senja dan Fardhan. Gina dan Hegar memilih untuk membuat buklet bergambar. Sisanya memilih drama. Kelompok dramapun langsung memainkan drama dari cerita kak Thifa. Aku dan kelompokku langsung memberikan komentar. Sebenarnya bukan komentar, tapi pertanyaan.

 

 

Cahaya

Aku memilih masuk kelompok drama bersama Dira, Rakha, Yoga, Dika, dan Adan. Gina dan Hegar masuk kelompok buku bergambar. Vira, Senja dan Fardhan masuk kelompok komentar. Tadinya aku mau latihan dulu, tapi jadinya malah langsung. Yah walaupun dramanya agak nggak jelas, tidak apa-apa deh ya, yang penting bisa membuat teman-teman tertawa hahaha… Dramanya tidak sampai selesai karena waktunya tidak cukup.

 

 

Senja

Selesai sesi tanya jawab, kami dibagikan bukunya. Aku makin senang! Dari covernya saja sudah keren sekali. Aku tidak sabar mau baca bukunya sampai habis. Kami membaca cerita kak Thifa, lalu kami dibagi menjadi kelompok-kelompok. Aku, Vira dan Fardhan jadi kelompok komentar. Awalnya kami bingung mau komentar apa soalnya ceritanya sudah keren sekali. Lalu kak Fifi menghampiri kami dan bilang kalau komentarnya boleh pertanyaan. Akhirnya kami tulis pertanyaan saja.

 

 

Setelah waktunya selesai, kelompok drama pentas, yang kelompok komentar bacakan yang ditulis, sedangkan kelompok buklet bergambar dilanjutkan lagi nanti karena panjang. Lalu kami dapat tandatangannya kak Thifa. Setelah itu kami foto bersama, lalu  makan bersama. Tadinya kak Thifa tidak bisa ikut makan, tapi akhirnya ikut. Setelah makan bersama, kami antarkan Thifa sampai ke mobil untuk pulang.

Ah hari ini senang banget!